Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 1 "Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt."
Membuka Relung Hati
Beragam
cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung atau
ber-tafakkur atau berżikir.
Żikir artinya mengingat Allah
Swt. dengan menyebut dan memuji nama-Nya. Syarat yang sangat fundamental
yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui żikir
adalah kemampuan dalam menguasai nafsu, selanjutnya bila menyebut nama
Allah Swt. (al-Asmā’u al-Husnā) berulang-ulang di dalam hati akan
menghadirkan rasa rendah hati (tawadhu’) yang disertai dengan rasa takut
karena merasakan keagungan-Nya. Żikir dapat dilakukan kapan saja dan di
mana saja.
Selain melalui żikir, mendekatkan diri kepada Allah
Swt. dapat pula dilakukan melalui perbuatan atau amaliah sehari-hari,
yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan semata-mata hanya
karena taat mematuhi aturan main- Nya. Misalnya, kita berbuat baik
kepada tetangga bukan karena tetangga baik kepada kita, tetapi
semata-mata karena Allah Swt. menyuruh kita untuk berbuat baik. Kita
bersedekah bukan karena kasihan, tetapi semata-mata karena Allah Swt.
memerintahkan kita untuk mengeluarkan sedekah membantu meringankan beban
orang yang sedang mengalami kesulitan.
A. Memahami Makna al-Asmā’u al-Ĥusnā: al-Karīm, al-Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir.)
1. Pengertian al-Asmā’u al-Ĥusnā
Al-Asmā’u
al-Ĥusnā terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama-nama, dan
ĥusna yang berarti baik atau indah. Jadi, al-Asmā’u al- Ĥusnā dapat
diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki
oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya. Kata al-Asmā’u al-
Ĥusnā
diambil dari ayat al-Qur’ān Q.S. Ţāhā/20:8. yang artinya, “Allah Swt.
tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmā’u al-Ĥusnā (nama-
nama baik).“
2. Dalil tentang al-Asmā’u al-Ĥusnā
a. Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180
Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul
ĥusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang
baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut)
nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180)
b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam Bukhari
Artinya:
“Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk
surga”. (H.R. Bukhari)
B.
Memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-
Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir. Mari pelajari dan pahami satu
persatu asmā’ul husna tersebut!
1.Al-Karim
Secara
bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau
Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt.
Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki
kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat
banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan,
baik ketika diminta maupun tidak.
2. Al-Mu’min
Al-Mu’min secara bahasa berasal
dari kata amina yang berarti pem- benaran, ketenangan hati, dan aman.
Allah Swt. al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua
makhluk-Nya, terutama kepada manusia.
3. Al-Wakil
Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili
atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu
Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya,
baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.
4. Al-Matin
Al-Matin artinya Mahakukuh. Allah Swt. adalah
Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip
sifat-sifat-Nya. Allah Swt. juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.
5. Al-Jāmi’
Al-Jāmi’ secara bahasa artinya Yang Maha
Mengumpulkan/Meng- himpun, yaitu bahwa Allah Swt. Maha
Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak.
Allah Swt. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun
Allah Swt. berkehendak.
6. Al-‘Adl
Al-‘Adl artinya Mahaadil. Keadilan Allah Swt.
bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan oleh siapa pun.
Keadilan Allah Swt. juga didasari dengan ilmu Allah Swt. yang Maha Luas.
Dengan demikian, tidak mungkin keputusan-Nya itu salah
7. Al-Ākhir
Al-Ākhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak
ada sesuatu pun setelah Allah Swt. Dia Mahakekal tatkala semua makhluk
hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya
adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka,
dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt.
ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya
Komentar
Posting Komentar